Manakah Tempat Wisata Terburuk di Dunia

Saturday, July 4, 2009 Writen by Gaza

VIVAnews - Pelaku industri pariwisata Indonesia mau tak mau harus berbenah. Bukan hanya agar tetap bertahan di tengah kuatnya persaingan pariwisata, konsumen wisata saat ini makin cerdas dan juga kritis.

Seperti dimuat laman berita Selandia Baru, The New Zealand Herald, seorang penulis wisata asal Amerika, Doug Lansky meluncurkan sebuah laman yang khusus menyajikan pengalaman-pengalaman buruk berwisata.

Tak hanya ajang curhat pengalaman buruk, laman titanicawards.com juga mengundang pengunjung untuk berpartisipasi dalam survei tempat-tempat wisata terburuk. Kategorinya dari bir terburuk didunia, pantai paling kotor, toilet paling menjijikan, kapal wisata terburuk, dan makanan paling menjijikan di dunia, dan horor-horor wisata lainnya.

Dua makanan Indonesia ada di jajaran makanan terburuk yakni oseng-oseng belalang dan hidung sapi rebus di Bali.

Masih di daftar makanan terburuk, versi lidah barat tentunya, juga ada koktail udang mentah dari Kathmandu, yang membuat si penggagas laman sakit tiga minggu dan kehilangan berat badan delapan kilo, serta kalajengking goreng.

"Sudah banyak orang mengritik buku, film, dan permainan di media, tapi kapan Anda terakhir kali kau mendengar seseorang mengatakan tujuan wisata ini sangat buruk?" kata Lanski dalam lamannya.

Untungnya, Indonesia belum masuk dalam jajaran nominasi toilet terburuk seperti halnya China (18,8 persen pemilih), India (15,9 persen), dan bahkan destinasi wisata impian, Perancis (4,5 persen).

Berdasarkan data Departemen Pariwisata Indonesia, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada periode Januari hingga April 2009 mencapai 1.893.155 orang atau tumbuh sebesar 1,53 persen (naik 28.570 orang) dibanding periode yang sama tahun 2008 sebesar 1.864.585 orang.

Sementara itu industri pariwisata di sejumlah negara tetangga seperti Singapura, Thailand, dan Jepang pada periode yang sama mengalami pertumbuhan negatif. Pariwisata Singapura pada Januari-April tumbuh minus 11,8 persen (turun 401.957 orang), Thailand pada Januari minus 19,69 persen (turun 206.322 orang ), begitu pula Jepang pada Januari-Maret 2009 tumbuh minus 27,2 persen (turun 582.259 orang).

Post a Comment