Filateli Sebagai Hobi
Monday, March 2, 2009
Ada satu hal yang menarik yang saya temukan dari artikel yang berjudul "Sarkozy temukan kedamaian". Saya baru tahu bahwa presiden pun mempunyai hobi yang sama dengan saya (bukannya nge-bangga-bangakan) tapi memang kemarin-kemarin saya agak minder jika seseorang bertanya kepada saya "Apa hobi mu?" Namun setelah saya tahu bahwa presiden Perancis tersebut memiliki hobi yang sama, sekarang saya tidak minder lagi. Apa sih hobi presiden Perancis tersebut, mari kita baca artikelnya di bawah ini.
Hobi koleksi prangko ternyata tak hanya diminati kalangan biasa. Seorang presiden dan ratu pun ternyata menyukai hobi ini.
Beberapa waktu lalu, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengungkapkan bahwa dia suka melarutkan diri ke dalam aktivitas yang disebut hobi para raja, koleksi prangko. Sedikit mengejutkan memang. Sebab, selama ini Sarkozy dikenal memiliki hobi yang lebih banyak menguras energinya.
Meski demikian, Sarkozy tampaknya sudah menggeluti hobi mengoleksi prangko sejak remaja. Saat ini koleksi prangkonya telah menjadi salah satu koleksi paling mengesankan di dunia. Rekan-rekan sesama pemimpin dunia pun tampaknya mendukung Sarkozy menggeluti hobi ini.
Mereka beramai-ramai membantu Presiden Prancis itu memenuhi album koleksi prangkonya. Pengakuan Sarkozy itu bukanlah pengakuan pertama seorang kepala negara yang mengungkapkan bahwa dirinya suka mengoleksi prangko atau berfilateli.
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Franklin D Roosevelt (FDR) juga dikenal sebagai seorang kolektor kelas atas. Selain itu, beberapa raja di dunia ini juga memiliki hobi tersebut di antaranya Raja George V dari Inggris, Raja Farouk dari Mesir, Tsar Nicholas II dari Rusia, Pangeran Rainier III dari Monako, dan Raja Carol II dari Rumania.
Ada juga beberapa selebriti yang menggeluti hobi ini seperti JohnLennon-- mantan personel The Beatles--dan mendiang vokalis band Queen, Freddie Mercury. Hobi itu tidak ada kaitannya dengan rock and roll, tapi tampaknya hobi itu digeluti dua selebriti tersebut saat masih kanak-kanak.
Cukup menarik bahwa Sarkozy akhirnya memilih untuk mengungkapkan hobinya yang dia rasa cukup dekat dengan karakter aslinya. Sebab, mengoleksi prangko bukanlah sebuah hobi yang biasanya orang bersiap mau mengakuinya, demikian ungkap Geoff Anandappa, seorang manajer investasi portofolio di pelelang filateli Stanley Gibbons.
Misalnya, petenis cantik asal Rusia, Maria Sharapova menyesal telah mengakui dirinya menikmati kegiatan menjejerkan prangko-prangko di dalam album itu. Suatu hari dia ditanyai seorang wartawan, "Jadi, Anda seorang kolektor prangko ya?" Sharapova tertawa dan menjawab, "YaTuhan, hentikan. Sekarang semua orang memanggil saya si kuno."
Namun, Sarkozy dan istrinya, Carla Bruni, jelas merasa nyaman dengan pengakuan jujur itu. Bruni bahkan dilaporkan memberi tahu teman-temannya bahwa dia senang karena suaminya menikmati hobi yang lebih tenang. Sebelumnya, Sarkozy dikenal sangat menikmati karaoke. Anandappa mengatakan, di Prancis, Jerman, serta Skandinavia, filateli atau koleksi prangko dulu adalah hobi yang cukup terhormat.
Di India, filateli adalah sesuatu yang pantas dibanggakan-- sebuah indikasi bahwa Anda rajin belajar dan Anda adalah seorang profesional kelas menengah. Namun di Inggris, orang biasanya mengasosiasikan hobi koleksi prangko dengan hobi anak sekolah.
"Kita biasa mendengar ada orang mengatakan bahwa itu (filateli) hobi yang membosankan. Saya bertemu banyak bos perusahaan yang tidak akan membiarkan anak buahnya tahu kalau mereka mengoleksi prangko," papar Anandappa.
Dia memperkirakan ada sedikitnya 50 juta kolektor prangko (filatelis) di seluruh dunia, di mana sekitar sepertiganya berada di China. Umumnya, ada dua tipe kolektor prangko. Mereka yang memang hanya mengoleksi untuk senang-senang belaka dan mereka yang merupakan investor.
Menurut Stanley Gibbons, hanya ada beberapa ratus investor prangko yang serius di seluruh dunia ini. Sarkozy mungkin masuk ke kubu yang pertama. Hal itu bisa dinilai dari sebuah surat yang dia kirim ke Federasi Asosiasi Filateli Prancis (FFAP). Dalam surat itu, mantan Menteri Dalam Negeri era pemerintahan mantan Presiden Jacques Chirac ini memberikan penghormatan kepada dunia seniman, pembuat klise film, dan pendesain.
"Karena itu memperlihatkan bakat nyata untuk mengilustrasikan topik-topik yang kadang abstrak, menciptakan karya seni asli untuk tiap prangko, yang menjangkau area yang lumayan kecil," ucapnya. Hobinya itu juga memperlihatkan sisi yang tajam secara finansial.
Menurut Stanley Gibbons, prangko merupakan investasi yang sangat stabil. Pada 2008, nilai indeks prangko langka GB 30 naik hingga hampir 40 persen. Presiden Prancis yang nenek moyangnya berasal dari Hungaria itu tampaknya punya ketertarikan khusus terhadap prangko-prangko yang berasal dari negara itu.
Pada 2006, pelelang London Spink menjual salah satu prangko Hungaria paling berharga, sebuah prangko tiga Krone Green keluaran 1867, yang dicetak dengan warna merah akibat terjadinya kesalahan. Prangko itu diperkirakan laku seharga 30-40.000 poundsterling (sekira Rp527,1-702,8 juta). Nyatanya, prangko itu laku di harga 90.000 poundsterling (sekira Rp1,5 miliar).
Menurut Sarkozy, mengoleksi prangko adalah cara yang baik untuk mempelajari negara lain dan kebudayaan mereka. Franklin D Roosevelt juga menggunakan koleksinya untuk menambah wawasan tentang dunia selama pecahnya Perang Dunia II. Anandappa lantas menarik garis paralel antara Sarkozy dan Roosevelt.
"Tampaknya kebetulan saja bahwa Sarkozy mempromosikan hobi mengoleksi prangko saat terjadinya krisis ekonomi global. Tapi, FDR (Roosevelt) membantu membuat hobi koleksi prangko populer selama Great Depression. Ini hobi yang bagus untuk saat-saat seperti itu karena tidak terlalu membutuhkan banyak biaya," paparnya.
Michael Pitt-Payne dari Masyarakat Filatelis Kerajaan di London mengatakan, Raja George V dari Inggris salah satu kolektor prangko terhebat. "Raja meminta prangko ke manapun dia pergi. Karena ketertarikan itu, Ratu (Elizabeth II) sekarang dihadiahi tiap prangko baru yang dikeluarkan di seluruh negara persemakmuran," ujarnya.
Ratu Elizabeth II sekarang ini memiliki salah satu koleksi prangko terbesar di dunia karena memiliki warisan dari kakeknya. Tapi,ketertarikanRatu tampaknya tidak cocok dengan Sarkozy karena Ratu mempekerjakan seseorang untuk mengatur koleksi prangkonya. Pitt-Payne mengatakan, anggapan bahwa mengoleksi prangko merupakan hobi membosankan sampai saat ini tidak benar.
"Pada dasarnya, seseorang bisa menghabiskan satu malam membahagiakan dengan melihat koleksi orang lain.Kegiatan itu mengasyikkan dan menarik pikiran.Bisa jadi sangat memuaskan,menulis catatan menjelaskan tambahan baru Anda," papar Pitt-Payne kepada BBC.
Salah satu koleksi kebanggaanSarkozyadalahseset prangko yang dikeluarkan Royal Mail pada 2004 untuk merayakan seabad Entente Cordiale. Menurut Sydney Morning Herald, prangko itu hadiah dari Ratu Elizabeth II saat Sarkozy menginap di Kastil Windsor tahun lalu.Dia juga diberi sebuah album kulit koleksi prangko Arnold Schwarzenegger, Gubernur California.
Beberapa waktu lalu, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengungkapkan bahwa dia suka melarutkan diri ke dalam aktivitas yang disebut hobi para raja, koleksi prangko. Sedikit mengejutkan memang. Sebab, selama ini Sarkozy dikenal memiliki hobi yang lebih banyak menguras energinya.
Meski demikian, Sarkozy tampaknya sudah menggeluti hobi mengoleksi prangko sejak remaja. Saat ini koleksi prangkonya telah menjadi salah satu koleksi paling mengesankan di dunia. Rekan-rekan sesama pemimpin dunia pun tampaknya mendukung Sarkozy menggeluti hobi ini.
Mereka beramai-ramai membantu Presiden Prancis itu memenuhi album koleksi prangkonya. Pengakuan Sarkozy itu bukanlah pengakuan pertama seorang kepala negara yang mengungkapkan bahwa dirinya suka mengoleksi prangko atau berfilateli.
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Franklin D Roosevelt (FDR) juga dikenal sebagai seorang kolektor kelas atas. Selain itu, beberapa raja di dunia ini juga memiliki hobi tersebut di antaranya Raja George V dari Inggris, Raja Farouk dari Mesir, Tsar Nicholas II dari Rusia, Pangeran Rainier III dari Monako, dan Raja Carol II dari Rumania.
Ada juga beberapa selebriti yang menggeluti hobi ini seperti JohnLennon-- mantan personel The Beatles--dan mendiang vokalis band Queen, Freddie Mercury. Hobi itu tidak ada kaitannya dengan rock and roll, tapi tampaknya hobi itu digeluti dua selebriti tersebut saat masih kanak-kanak.
Cukup menarik bahwa Sarkozy akhirnya memilih untuk mengungkapkan hobinya yang dia rasa cukup dekat dengan karakter aslinya. Sebab, mengoleksi prangko bukanlah sebuah hobi yang biasanya orang bersiap mau mengakuinya, demikian ungkap Geoff Anandappa, seorang manajer investasi portofolio di pelelang filateli Stanley Gibbons.
Misalnya, petenis cantik asal Rusia, Maria Sharapova menyesal telah mengakui dirinya menikmati kegiatan menjejerkan prangko-prangko di dalam album itu. Suatu hari dia ditanyai seorang wartawan, "Jadi, Anda seorang kolektor prangko ya?" Sharapova tertawa dan menjawab, "YaTuhan, hentikan. Sekarang semua orang memanggil saya si kuno."
Namun, Sarkozy dan istrinya, Carla Bruni, jelas merasa nyaman dengan pengakuan jujur itu. Bruni bahkan dilaporkan memberi tahu teman-temannya bahwa dia senang karena suaminya menikmati hobi yang lebih tenang. Sebelumnya, Sarkozy dikenal sangat menikmati karaoke. Anandappa mengatakan, di Prancis, Jerman, serta Skandinavia, filateli atau koleksi prangko dulu adalah hobi yang cukup terhormat.
Di India, filateli adalah sesuatu yang pantas dibanggakan-- sebuah indikasi bahwa Anda rajin belajar dan Anda adalah seorang profesional kelas menengah. Namun di Inggris, orang biasanya mengasosiasikan hobi koleksi prangko dengan hobi anak sekolah.
"Kita biasa mendengar ada orang mengatakan bahwa itu (filateli) hobi yang membosankan. Saya bertemu banyak bos perusahaan yang tidak akan membiarkan anak buahnya tahu kalau mereka mengoleksi prangko," papar Anandappa.
Dia memperkirakan ada sedikitnya 50 juta kolektor prangko (filatelis) di seluruh dunia, di mana sekitar sepertiganya berada di China. Umumnya, ada dua tipe kolektor prangko. Mereka yang memang hanya mengoleksi untuk senang-senang belaka dan mereka yang merupakan investor.
Menurut Stanley Gibbons, hanya ada beberapa ratus investor prangko yang serius di seluruh dunia ini. Sarkozy mungkin masuk ke kubu yang pertama. Hal itu bisa dinilai dari sebuah surat yang dia kirim ke Federasi Asosiasi Filateli Prancis (FFAP). Dalam surat itu, mantan Menteri Dalam Negeri era pemerintahan mantan Presiden Jacques Chirac ini memberikan penghormatan kepada dunia seniman, pembuat klise film, dan pendesain.
"Karena itu memperlihatkan bakat nyata untuk mengilustrasikan topik-topik yang kadang abstrak, menciptakan karya seni asli untuk tiap prangko, yang menjangkau area yang lumayan kecil," ucapnya. Hobinya itu juga memperlihatkan sisi yang tajam secara finansial.
Menurut Stanley Gibbons, prangko merupakan investasi yang sangat stabil. Pada 2008, nilai indeks prangko langka GB 30 naik hingga hampir 40 persen. Presiden Prancis yang nenek moyangnya berasal dari Hungaria itu tampaknya punya ketertarikan khusus terhadap prangko-prangko yang berasal dari negara itu.
Pada 2006, pelelang London Spink menjual salah satu prangko Hungaria paling berharga, sebuah prangko tiga Krone Green keluaran 1867, yang dicetak dengan warna merah akibat terjadinya kesalahan. Prangko itu diperkirakan laku seharga 30-40.000 poundsterling (sekira Rp527,1-702,8 juta). Nyatanya, prangko itu laku di harga 90.000 poundsterling (sekira Rp1,5 miliar).
Menurut Sarkozy, mengoleksi prangko adalah cara yang baik untuk mempelajari negara lain dan kebudayaan mereka. Franklin D Roosevelt juga menggunakan koleksinya untuk menambah wawasan tentang dunia selama pecahnya Perang Dunia II. Anandappa lantas menarik garis paralel antara Sarkozy dan Roosevelt.
"Tampaknya kebetulan saja bahwa Sarkozy mempromosikan hobi mengoleksi prangko saat terjadinya krisis ekonomi global. Tapi, FDR (Roosevelt) membantu membuat hobi koleksi prangko populer selama Great Depression. Ini hobi yang bagus untuk saat-saat seperti itu karena tidak terlalu membutuhkan banyak biaya," paparnya.
Michael Pitt-Payne dari Masyarakat Filatelis Kerajaan di London mengatakan, Raja George V dari Inggris salah satu kolektor prangko terhebat. "Raja meminta prangko ke manapun dia pergi. Karena ketertarikan itu, Ratu (Elizabeth II) sekarang dihadiahi tiap prangko baru yang dikeluarkan di seluruh negara persemakmuran," ujarnya.
Ratu Elizabeth II sekarang ini memiliki salah satu koleksi prangko terbesar di dunia karena memiliki warisan dari kakeknya. Tapi,ketertarikanRatu tampaknya tidak cocok dengan Sarkozy karena Ratu mempekerjakan seseorang untuk mengatur koleksi prangkonya. Pitt-Payne mengatakan, anggapan bahwa mengoleksi prangko merupakan hobi membosankan sampai saat ini tidak benar.
"Pada dasarnya, seseorang bisa menghabiskan satu malam membahagiakan dengan melihat koleksi orang lain.Kegiatan itu mengasyikkan dan menarik pikiran.Bisa jadi sangat memuaskan,menulis catatan menjelaskan tambahan baru Anda," papar Pitt-Payne kepada BBC.
Salah satu koleksi kebanggaanSarkozyadalahseset prangko yang dikeluarkan Royal Mail pada 2004 untuk merayakan seabad Entente Cordiale. Menurut Sydney Morning Herald, prangko itu hadiah dari Ratu Elizabeth II saat Sarkozy menginap di Kastil Windsor tahun lalu.Dia juga diberi sebuah album kulit koleksi prangko Arnold Schwarzenegger, Gubernur California.
Shortcut
Hobi
dahsyat,kalo ngliat angka2 nya diem2 gua pengen juga jadi kolektor